Kenali Bahaya Diare Pada Anak dan Cara Mencegahnya
Diare pada anak ditandai dengan frekuensi buang air besar yang lebih sering dari biasanya disertai dengan konsistensi feses yang cair. Kondisi ini seringkali disebabkan oleh infeksi virus, biasanya rotavirus, pada saluran pencernaan. Selain itu, diare juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit, serta faktor lain seperti obat-obatan dan intoleransi laktosa. Diare pada anak dapat bersifat akut (onset timbulnya cepat atau berlangsung dalam waktu relatif singkat) atau kronik (sering timbul atau berlangsung dalam waktu lama). Diare yang berlangsung selama 1-2 hari dapat menyebabkan anak mengalami dehidrasi. Jika tidak segera diatasi, dehidrasi dapat mengakibatkan kematian.
Fakta-fakta Mengenai Diare
1. Tanda-tanda yang perlu diwaspadai:
- Nyeri abdomen secara terus menerus selama 6 jam atau lebih
- Muntah-muntah selama lebih dari 12 jam
- Anak menolak untuk minum
- Mata cekung
- Kesadaran menurun; tidak berkemih selama 6 jam atau lebih
- Anak menangis tanpa mengeluarkan airmata
- Ubun-ubun (bayi) cekung
- Mulut kering
- Kulit kering
- Demam.
2. Gejala dan tanda:
- Feses lunak hingga cair disertai bercampur darah atau lendir, feses, berbau busuk
- Frekuensi buang air besar meningkat drastis.
3. Diare merupakan gangguan yang umum terjadi pada anak usia 0-3 tahun.
4. Sebagian besar kasus diare dapat diatasi dalam waktu 72 jam melalui pemberian cairan dan perubahan diet.
5. Bayi yang masih diberi ASl biasanya mengeluarkan feses yang lunak dan bemama kehijauan.
6. Pada beberapa kasus diare dapat dapat; disebabkan karena alergi terhadap jenis makanan tertentu misalnya susu.
Cara Mencegah Dan Mengatasi Diare Pada Anak
- Berikan larutan oralit. Jika larutan oralit tidak tersedia, dapat gunakan larutan gula garam yang terbuat dari campuran 4 sendok teh gula, 1 sendok teh garam, 4 gelas air.
- Minuman sebaiknya diberikan sedikit-sedikit tetapi sering (tiap setengah jam sekali).
- Jangan memberikan minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin.
- Jangan memberikan makanan tinggi serat, seperti roti tawar berserat kasar atau havermut.
- Hindari makanan yang sukar dicerna, seperti sayuran mentah dan buah-buahan segar, makanan yang digoreng, dan yang banyak mengandung gula.
- Kurangi konsumsi makanan padat, terutama pada hari-hari pertama diare.
- Berikan makanan lunak dalam porsi kecil, misalnya kentang rebus, biskuit (crackers), roti, sup/kaldu.
- Hindari makanan yang berkonsistensi keras, seperti daging, kacang merah, kacang tanah, dan produk susu.
- Cuci tangan anak setiap kali sehabis menggunakan toilet.
- ASl atau susu formula yang terbuat dari kacang kedelai dapat terus diberikan. Untuk anak lebih besar, dapat diberikan minuman berkarbonat.
- Ganti popok segera sesudah bayi buang air besar agar kulitnya tidak teriritasi, lalu bersihkan dengan sabun khusus dan air hangat, dan keringkan segera dengan handuk.
Category: Kesehatan
0 Komentar