Zina adalah salah satu dosa besar yang paling banyak dilakukan oleh manusia dimuka bumi ini, tingginya godaan kepada manusia untuk melakukan zina sering kali meluluhlantahkan iman seseorang untuk melakukannya. Dosa yang satu ini tidak melihat siapa dan kepada siapa ia datang, bahkan kepada seorang yang notabene ahli agama iapun hinggap.
Rasulullah SAW memberitahu kalau berzina bakal dibalas oleh Allah saat penzina masihlah hidup di dunia.
Rasulullah SAW bersabda :
” Dua (2) kejahatan bakal dibalas oleh Allah waktu didunia : zina serta durhaka pada ibu ayah. (HR Thobroni)
Pada hukuman atau balasan yang dapat di terima oleh beberapa penzina saat masihlah ada didunia serta akhirat yaitu :
1. Sabda Rasulullah SAW :
Wahai kelompok Muslimin! Jauhilah perbuatan zina krn padanya ada 6 jenis bahaya,
- Tiga di dunia
- Serta tiga di akhirat.
Adapun bahaya yang dapat menimpanya di dunia yaitu :
- Lenyapnya sinar dari mukanya
- Memendek- kan umur
- Mengekalkan kemiskinan.
Mengenai bahaya yang akan menerpa di akhirat kedepannya adalah :
- Kemurkaan Allah Ta’ala
- Hisab (perhitungan) yg buruk
- Siksaan di neraka.
(HR Baihaqi)
2. Sabda Rasulullah SAW :
Berhati-hatilah anda mengenai zina. Sebetulnya pada zina itu ada enam (6) hukuman.
- Tiga semasa di dunia
- Serta tiga lagi di akhirat.
Mengenai didunia adalah :
- Rezekinya bakal menyusut.
- Hilang keberkahan hidup, dan
- Ruhnya bakal keluar dari tubuh dalam kondisi tertutup dari Allah Ta’ala. Allah akan tidak menyaksikan pada ruhnya.
Adapun nasib yang bakal menimpanya di akhirat adalah :
1. Allah dapat lihat kepadanya dengan pandangan kemurkaan, yang mengakibatkan mukanya bakal jadi hitam.
2. Dia dapat ditarik mukanya dengan rantai ke neraka (api) yang terbesar.
3. Sangkanya amalannya bakal dijalankan dengan jeli serta ketat.
Terkecuali dari balasan dunia serta siksaan di akhirat, ada pula hukuman azab saat ada didalam pendam untuk mereka yang berz!n4 saat di dunia.
3. Rasulullah SAW bersabda :
Siapa saja yang memenuhkan (memakai) matanya pada yang haram, Allah akan memenuhkan matanya dengan bara api neraka Jahanam. Siapapun yang berzina dengan wanita
yang haram baginya, Allah bakal menempatkannya didalam pendam dengan penuh kehausan, menangis, serta sedih. Berwajah bakal dihitamkan seperti gelap gelita. Di tengkuknya bakal digantung dengan ikatan rantai dari neraka. Dia bakal dipakaikan dengan pakaian dari api neraka pada badannya.
Allah akan tidak bicara dengannya pada hari kiamat.
Dia juga akan tidak disucikan (dimuliakan) serta untuk mereka azab yang sangat pedih.
Balasan-balasan dan hukuman lain saat ada di akhirat nantinya adalah :
4. Sabda Rasulullah SAW :
Tiga kelompok manusia Allah bakalan tidak berbicara pada mereka pada hari kiamat, akan tidak melihat pada mereka, serta akan tidak mensucikan mereka, tengah mereka bakal ditimpa
siksaan yang pedih, yakni :
1. Orangtua yang berzina
2. Seseorang raja yang pendusta
3. Orang miskin yang sombong.
(HR Muslim serta Nasa’I)
Hadis ini menjelaskan kalau balasan yang dapat di terima oleh orang-tua yang berzina pada hari kiamat nantinya adalah Allah bakalan tidak bicara serta melihat pada mereka, tengah mereka bakalan tidak disucikan (diampunkan dosa) serta bakal ditimpakan azab siksa yang pedih.
5. Sabda Rasulullah SAW :
Pakar neraka bakal menjerit akibat bau yang terlampau busuk dari kemaluan orang yang berzina. Antara balasan yang bakal di terima oleh beberapa penzina di akhirat nantinya adalah mereka bakal dilemparkan kedalam neraka serta kemaluan mereka bakal keluarkan bau yang sangat sangat busuk hingga mengakibatkan beberapa penghuni neraka yang lain menjerit-jerit kemarahan serta terasa tertekan dengan bau yang kuat serta busuk itu..!
Wa na’uzu bi Allahi min zalik!
6. Rasulullah SAW bersabda :
Penzina pada hari kiamat, akan datang dalam kondisi kemaluan mereka bernyala dengan nyalaan api.
Semuanya makhluk mengetahui mereka krn bau kemaluan yang sangat busuk. Muka-muka mereka bakal ditarik ke neraka.
Jika mereka masuk neraka, malaikat Malik bakal menggunakankan mereka dengan sepasang pakaian besi dari api neraka. Seumpamanya pakaian besi itu ditempatkan diatas satu gunung, nescaya ia bakal lebur jadi abu.
Malaikat Malik berkata : “Wahai sekalian malaikat, tancapkan mata-mata mereka dengan paku-paku besi seperti mereka lihat pada yang haram".
Ikatkan tangan-tangan mereka dengan ikatan api neraka seperti mereka mengerjakannya (memeluk) pada perkara yang haram.
Ikatkan kaki-kaki mereka dari ikatan api neraka seperti mereka jalan pada tempat yang haram.
Malaikat Zabaniah berkata : “Ya…Ya…!
Malaikat Zabaniah mengikat tangan-tangan serta kaki-kaki mereka, serta mata-mata mereka ditancapkan dengan paku neraka.
Mereka semuanya menjerit serta berkata :
“Wahai sekalian malaikat Zabaniah! Kasihanilah kami …! Ringankanlah kami dari azab siksa buat saat itu juga.
”Malaikat Zabaniah berkata : “Bagaimana kami akan mengasihi anda sedang Allah Yang Maha Pengasih demikian sangat memurkai anda. ”
Sekianlah nasib yang jelek untuk orang yang lakukan zina semasa di dunia. Rayuan untuk rayuan tak diindahkan.
Hukuman serta siksaan terus diteruskan untuk menghukum mereka.
Semasa Isra’ serta Mikraj, Nabi Muhammad SAW melihat balasan yang di terima oleh orang- orang yang berzina.
Semoga kita tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang dihukum karena dosa zina ini, dan semoga Allah menjauhkan kita dari godaan-godaan yang membuat kita menjadi seorang pezina. Amiin ya rabbal alamiin...
Source :
http://sockingtravel.com/2016/06/06/dahsyatnya-azab-bagi-pelaku-znh-di-dunia-dan-akherat-tolong-sebarkan-agar-orang-orang-tidak-menyepelekan-larangan-bergaul-bebas/
Kembali lagi media dihebohkan dengan kabar dari seorang pegawai negeri sipil yang bernama Sri Hartati, warga Desa Kejambe, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan mendapat Wahyu dari Allah SWT tentang kebenaran Agama Islam. Dalam Wahyu yang diterimanya terdapat beberapa hal yang berbeda dengan Islam diantaranya shalat yang menghadap ke timur atau membelakangi kiblat bahkan kitab yang berbeda dengan Al-Quran.
Ia mengaku percaya terhadap wahyu yang didapatnya tersebut, pengalaman spiritual tersebut diyakini adalah ajaran yang sebenarnya bahwa Sholatadalah menghadap ke timur. “Saya mendapat wahyu dari ayat-ayat itu bahwa sholat menghadap ke timur. Petunjuk itu yang saya ikut dan saya jadikan pedoman.” jelasnya.
Namun untuk jumlah shalat dalam yang ia lakukan dalam sehari, jumlahnya masih sama seperti umumnya yaitu sebanyak lima waktu.Kemudian menurutnya juga ada perbedaan mengenai jumlah neraka. Al-Qur’an menjelaskan bahwa neraka berjumlah 7 lapis, namun ia berkata bahwa jumlah neraka lebih banyak yaitu 17 lapis.
“Saya belajar dari Al-Qur’an bahwa neraka berjumlah 7, namun yang saya liat jumlahnya lebih luas yaitu 17.” tuturnya.
Sri Hartati yang berusia 47 tahun adalah seorang guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang saat ini masih aktif mengajar di SDN Karangdadap.
Sri Hartati mengaku telah melewati banyak perjalanan spiritual sejak dirinya jatuh sakit pada tahun 2009 lalu. Bahkan dokter telah memvonis dirinya hanya akan bertahan selama seminggu.
“Dokter telah menyerah, bahkan saya telah divonis tidak akan bertahan selama seminggu, akhirnya saya pulang kerumah.” Ucapnya, seperti dilansir Tribunnews.com Jum’at lalu.
Pada saat itu kondisi kesehatannya sangat buruk, bahkan untuk bangun dari tempat tidur saja tidak bisa. Semua aktivitasnya terpaksa dilakukan di atas tempat tidur termasuk mandi dan BABpun dilakukannya di atas tempat tidur.
Sri Hartati juga mengaku sebagai utusan Tuhan pembuat Alkitab Na’sum, bahkan berita ini telah tersebar sampai ke telinga seorang habib yang berasal dari Jakarta. Habib tersebut lalu menghubungi Sri Hartati untuk menanyakan kebenarannya sebagai titisan nabi Isa.
“Saya tidak pernah mengaku kalau saya itu adalah nabi, bahkan ada habib yang menelpon saya apakah benar saya itu titisan Isa. Saya tidak pernah mengakuinya, saya ini utusan” Imbuhnya.
Menurutnya nabi dan utusan Allah itu adalah 2 hal yang berbeda. Sehingga orang lain tidak bisa mengecapnya sesat.
“Kalau nabi itu sudah pasti utusan Tuhan, namun utusan Tuhan kan belum tentu seorang nabi. Dari petunjuk-petunjuk yang saya alami, saya ini utusan.” Sambungnya.
Meskipun pengakuan dari Sri Hartati ia telah mendapat wahyu, namun warga setempat tetap tidak mempercayainya. Sebagian besar warga mengecapnya sebagai pembawa ajaran yang sesat sehingga patut untuk dihindari dan diwaspadai.
Sri mengaku bahwa semua anggota keluarganya telah menganut ajarannya tersebut. Namun ia menuturkan bahwa dirinya tak mau menyebar-nyebarkan ajaran yang diyakininya itu kepada masyarakat luas. Ia berkata bahwa setiap orang bebas untuk memilih kepercayaannya masing-masing dan memiliki hak untuk memilih apa yang mereka percayai.
Source :
Tribunnews.com
Berpuasa pada bulan Ramdhan adalah sebuah kewajiban bagi ummat muslim, kendati puasa ini menahan lapar dan minum di siang hari ternyata tidak merugikan bagi kesehatan tubuh, justru memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh kita. Apa sajakah manfaat berpuasa bagi kesehatan tubuh kita? Berikut ulasannya.
- Meningkatkan kemampuan otak
Puasa dapat meningkatkan neurotropik yang diturunkan dari otak, yang membantu tubuh untuk memproduksi lebih banyak sel-sel otak, dan pada akhirnya dapat meningkatkan fungsi otak. Penurunan jumlah hormon kortisol pada saat berpuasa yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal dapat membuat seseorang menurunkan tingkat stres.
- Membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah
Sakit jantung merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan. Berpuasa memiliki dampak yang baik untuk kesehatan jantung, ketika berpuasa, tubuh melakukan peningkatan HDL dan penurunan LDL yang bagik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
- Menurunkan kadar kolesterol
Ilustrasi (c) Istockphoto
Penurunan berat badan pada saat berpuasa merupakan salah satu manfaat puasa. Sebuah penelitian di Uni Emirat Arab menyimpulkan bahwa orang yang berpuasa terjadi pengurangan kadar kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol rendah meningkatkan kesehatan jantung, sehingga dapat mengurangi risiko terserang penyakit jantung atau stroke. Terlebih lagi jika mengikuti program diet sehat, tingkat kolesterol pun dapat diturunkan dengan mudah.
- Dapat berpikir lebih tajam dan lebih kreatif
Puasa dapat membuat pikiran menjadi lebih tenang dan melambat, menurut sebuah penelitian pikiran yang melambat dapat membuatnya bekerja lebih tajam. Rasa lapar ketika berpuasa merupakan masalah yang wajar apabila rasa lapar memaksa untuk berpikiran lebih tajam dan lebih kreatif.
- Mengurangi kebiasaan buruk
Berpuasa adalah salah satu cara yang tepat untuk mengubah gaya hidup yang tidak sehat dan pola makan buruk. Selama kegiatan berpuasa dapat menghentikan kebiasaan seperti merokok dan makan makanan yang manis.
- Mengontrol berat badan
Berpuasa dapat membuat tubuh untuk lebih mudah menurunkan berat badan. Tidak perlu melakukan diet yang berlebih untuk menurunkan berat badan. Dengan makan makanan secukupnya dan tetap mengonsumsi makanan yang sehat selama berpuasa.
- Menyehatkan ginjal
Ginjal berfungsi untuk sebagai saringan zat berbahaya dari yang kita makan dan minum. Fungsi ginjal akan maksimal apabila kekuatan osmosis urin dalam tubuh mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dengan berkurangnya asupan air pada saat menjalankan ibadah berpuasa, target untuk mencapai kekuatan osmosis dalam urin dapat tercapai sehingga pada akhirnya akan berdampak baik untuk kesehatan ginjal.
- Mengeluarkan racun dalam tubuh
Manfaat puasa juga dapat mengeluarkan racun dalam tubuh yang menumpuk atau mendetoksifikasi. Selama berpuasa, Anda dapat mendetoksifikasi atau mengeluarkan racun dalam sistem pencernaan dalam satu bulan. Ketika tubuh memakan cadangan lemak untuk mendapatkan energi, cadangan lemak akan membakar setiap racun yang berbahaya dalam tubuh.
- Mencegah diabetes
Ilustrasi (c) lchdhealthcare
Diabetes dapat disebabkan karena tingginya kadar gula dan kolesterol yang terdapat dalam tubuh. Dengan kegiatan berpuasa konsumsi gula dan makanan yang berlemak akan dapat terkontrol sehingga pada akhirnya dapat mencegah diabetes dan penyakit turunannya.
- Menyerap banyak nutrisi
Metabolisme akan menjadi lebih efisien ketika berpuasa. Metabolisme yang efesien berarti jumlah nutrisi yang akan diserap dari makanan menjadi semakin besar. Hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan hormon adiponectin yang diproduksi oleh kombinasi antara puasa dengan sahur, sehingga memungkinkan untuk menyerap lebih banyak nutrisi.
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Pada saat berpuasa, tubuh akan lemas yang menurut beberapa orang akan menjadi lebih mudah sakit. Hal ini salah dan ternyata puasa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ketika berpuasa maka akan terjadi peningkatan Limfosit bahkan sampai 10 kali lipat dalam tubuh, hal ini dapat memberikan pengaruh yang besar dan baik terhadap sistem kekebalan tubuh, sehingga puasa dapat menghindarkan dari berbagai virus.
- Mengatasi sakit sendi atau encok
Dengan berpuasa secara teratur dapat meningkatkan sel penetral alami dalam tubuh yang pada akhirnya akan membuat sakit encok sedikit demi sedikit menuju kesembuhan. Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa adanya korelasi antara meningkatnya kemampuan sel penetral atau pembasmi bakteri dengan membaiknya radang sendi atau penyebab encok itu sendiri.
Itulah manfaatnya puasa bagi kesehatan tubuh manusia, ternyata keutamaan puasa bukan hanya mendapatkan pahala yang berlipat bagi kita semua tetapi secara ilmiah aktivitas puasa juga memberi dampak positif bagi tubuh kita. Semoga puasa kita berkah dan diterima disisi Allah SWT.
Source :
http://ayokesehatan.blogspot.co.id/2014/07/12-manfaat-puasa-bagi-kesehatan-tubuh.html?m=1
Sejarah Islam – Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling mulia diantara bulan yang lain bagi umat Islam. Dimana pada bulan Ramadhan ini pahala semua amal ibadah digandakan oleh Allah SWT. Di bulan Ramadhan juga ummat muslim di muka bumi ini diperintahkan oleh Allah SWT untuk menjalankannya rukun Islam yang ke empat yakni berpuasa, dimana puasa tersebut merupakan kewajiban bagi semua ummat muslim pada bulan Ramadhan. Nah tahukah kita kenapa dan kapan pertama kali puasa pada bulan Ramdhan ini diperintahkan oleh Allah SWT?. Sebagaimana firman Allah dalam Alqur'an. :
“ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS: Al Baqoroh: 183).
Dalam ayat ini Allah memanggil orang-orang yang beriman untuk melaksanakan puasa yaitu menahan dari makan, minum, dan hubungan suami istri dengan niat ikhlas karena Allah SWT. Sebagai pembersih jiwa dan mensucikan dari perbuatan yang tercela dan dimurkai Allah. Dan disebutkan juga bahwa ini (puasa) diwajibkan kepada kita sebagaimana telah diwajibkan kepada ummat sebelum kita sebagai teladan yang baik. Dan kita dianjurkan untuk melaksanakan lebih baik dan sempurna lagi dari pada yang telah dilakukan oleh mereka. Sebagaimana firman Allah SWT.
“untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. (QS: Al Maidah: 48)
Untuk itulah maka Allah menurunkan ayat
“ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS: Al Baqoroh: 183)
Karena puasa didalamnya bisa mensucikan badan dan menyempitkan jalannya setan masuk ketubuh manusia, sebagaimana yang telah diseutkan didalam Hadits Nabi :”
“Wahai para pemuda siapa saja diantara kamu yang sudah mampu maka menikahlah dan siapa yang belum mampu maka berpuasalah sesunguhnya didalam puasa itu merupakan penawar (penekan nafsu syahwat)” (HR: Bukhori Muslim)
Dan kewajiban puasa pun tidak setiap hari, agar supaya tidak memberatkan kepada manusia tetapi pada hari-hari yang telah ditetapkan. Pada masa permulaan Islam mereka puasa tiga hari setiap bulannya, kemudian puasa itu dihapus dan diganti dengan puasa sebulan penuh pada bulan Ramadhan, yang mana akan kita bahas berikutnya.
Telah diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud, Ibnu ‘Abbas, ‘atho’, qotadah dan Dhahhaq:” bahwa pertama kali diwajibkan puasa sebagaimana yang dilakukan oleh umat sebelumnya yaitu 3 hari setiap bulannya, dan ini berlangsung diwajibkan dari masa Nabi Nuh AS. Sampai Allah menggantinya dengan puasa Ramadhan.
Imam Ahmad berkata, berkata Abu Nadhir, berkata As Su’udiy, berkata Amr Ibu Murroh dari Abdur Rahman Ibnu Abi Laila Dari Mu’adz Ibmu Jabal R.A, Berkata :”terjadi perubahan dalam shalat 3 kali perubahan, dan begitu juga puasa juga ada 3 perubahan, sedangkan perubahan yang terjadi dengan shalat yaitu ketika Nabi SAW, hijrah ke madinah dan beliau Shalat selama 17 Bulan menghadap ke Baitul Maqdis kemudian Allah SWT menurunkan ayat yang berbunyi:
“sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit[96], Maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.” (QS: AL Baqoroh: 144)
Maka Allah mengganti arah Shalat dari baitul Maqdis ke baitul Haram (Makkah), ini adalah perubahan arah kiblat.
Dan dikatakan sebelumnya mereka berkumpul untuk Shalat, mereka memanggil satu sama lain, kemudian mereka menggunakan alat, yaitu lonceng untuk mengumpulkan mereka, kemudian ada seorang Anshor Abdullah Ibu Zaid ibnu Tsa’labah ibnu Abi rabbah mendatangi Rosulullah SAW dan berkata :”wahai Rasulullah .! sesungguhnya saya bermimpi seandaiya bukan dalam mimpi maka anda akan langsung mempercayainya, saya dalam keadaan antara sadar dan tidak saya melihat seseorang yang memakai pakaian warna biru dan menghadap kiblat dan seraya mengucapkan :”Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. , Asyhaduallailahaillallah 2 kali.. sampai selesai adzan, kemudian setelah beberapa waktu berhenti maka dia melanjutkan dengan mengucapkan sebagaimana yang telah diucapkan sebelumnya hanya saja ditambah denga Qod qomatishsholah…dua kali. Maka Rosulullah bersabda :”beritahu Bilal dan suruh dia Adzan dengan itu (lafadz) tersebut) “.
Bilal adalah orang yang pertama melantunkan adzan dengan lafadz itu, dan dikatakan juga, datang jiga Umar r.a dan berkata, “ya Rasulullah, telah datang kepada saya seperti yang terjadi padanya, hanya saja dia telah mendahuluiku”. Inilah perubahan untuk menyeru ummat Muslim melaksanakan Shalat .
Sedangkan perubahan yang terjadi didalam kewajiban puasa ketika Rasulullah hijrah ke madinah Rasulullah puasa tiga hari setiap bulannya dan puasa ‘Asyuro (10 Muharram), kemudian Allah SWT mewajibkan puasa, dengan firmanNya
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi Makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS: Al Baqoroh: 183-184)
Pada waktu turunnya ayat ini siapa yang berhendak puasa maka mereka puasa dan bagi yang tidak berkehendak maka cukup memberi makan kepada orang miskin, maka cukuplah memilih diantara keduanya. Keudian Allah menurunkan ayat selanjutnya yang berbunyi
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS: Al Baqoroh: 185).
Dengan ayat itu maka Allah mewajibkan berpuasa bagi yang sehat (tidak sakit) dan muqim (tidak dalam perjalanan), dan Allah memberikan keringanan kepada orang yang sakit dan dalam perjalanan, dan membayar fidyah bagi orang tua lanjut usia yang tidak mampu lagi berpuasa. Inilah perubahan dalam puasa.
Diriwayatkan dari Muadz r.a berkata: “ini ayat pertama yang merupakan perintah bagi siapa yang mau berpuasa, dan yang tidak pusa tidak mengapa dengan memberikan makan kepada orang miskin setiap hari” dan diriwayatkan oleh Imam Bukhori, dari salmah bin Al A’wa’ ketika turun ayat ini mengatakan: siapa yang tidak menginginkan berpusa maka boleh, sampai turun ayat setelah itu, dan ayat ini di nasakh (di hapus),
Dia berkata: “mereka makan, minum dan mendatangi istri-istri mereka sebelum mereka tidur, jika sudah tidur maka dilarangnya, kemudian salah satu orang Ansor (Shormah), suatu ketika dia puasa sampai sore kemudian mendaangi istrinya, kemudian shalat Isya’ dan kemudian tidur, dan dia tidak makan ataupun minum sampai pagi dan dilanjutkan dengan puasa pada hari berikutnya, ketika Rasulullah menjumpainya dengan keadaannya yang sangat kepayahan, kemudian Rasulullah bersabda: “kenapa saya melihat anda dalam keadaan payah seperti itu? Maka dia menjawab: “wahai Rasulullah, kemarin saya puasa dan langsung mendatangi istriku kemudian saya pergi tidur dan paginya langsung puasa”.
Suatu ketika Umar mendatangi istrinya setelah tidur malam pada malam bulan Ramadhan, kemudian menceritakan apa yang dilakukannya kepada Nabi SAW, maka Allah menurunkan firmanNya:
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma’af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, Yaitu fajar. kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf[115] dalam mesjid. Itulah larangan Allah, Maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.” (QS: Al Baqoroh: 187)
Diriwayatkan oleh Au Daud didalam sunannya, Hakim di Mustadrok, Bukhori, Muslim dari Hadits zuhri dari Urawah dari ‘Aisyah berkata: “ketika puasa Asyuro (10 Muharrom), ketika turun ayat yang mewajibkan puasa Romadon, siapa yang menghendaki puasa maka berpuasa dan yang tidak maka berbuka (tidak puasa)”. Wallahu a’lam bishshowab…
Source :
http://ltqalhikmah.com/asal-mula-diwajibkannya-puasa-ramadhan/