7 Kesalahan Tentang Mandi Junub Yang Jarang Diketahui
Mandi junub merupakan kewajiban bagi setiap Muslim ketika atau setelah melakukan hal tertentu, ini bertujuan untuk mensucikan diri dari hadats besar sehingga amal ibadah shalat dan sebagainya diterima oleh Allah SWT.
Sebagai kewajiban, mandi junub tentu harus dilakukan oleh para umat Islam dan bahkan Nabi Muhammad sendiri pun pernah mengatakan bahwa seolah telah hilang dua beban berat dari dirinya, yaitu rasa malas serta naiknya ruh ke alam luhur dengan melakukan mandi junub tersebut. Mandi junub bisa dianggap sebagai salah satu cara menyucikan diri yang juga akan memberikan beragam manfaat kesehatan. Ketahuilah beberapa kesalahan yang kerap dilakukan agar lain kali ketika mandi junub kembali tidak salah dalam melakukannya.
1. Pasangan Menikah Tidak Mandi Kecuali Sehabis Bercinta
Di kalangan umat Islam sendiri, kesalahan ini sudah sangat sering dilakukan dan bahkan para suami istri akan melakukan hubungan intim dan kemudian tidak mandi. Pengecualian terjadi di sini, yaitu suami istri hanya mandi ketika keduanya mencapai orgasme. Hal seperti ini sebenarnya bukanlah hal baru karena pernah sempat terjadi ketika di awal datangnya Islam dan Nabi bersabda bahwa sebetulnya air itu dari air. Shalatnya akan batal ketika suami mendatangi istrinya dan belum orgasme dan menunda untuk mandi junub.
2. Aurat Dibuka saat Mandi
Cara mandi junub dalam Islam adalah dengan menutupi aurat dan hal ini adalah satu hal yang wajib dan tidak bisa diganggu gugat. Kaum muslimin tampaknya kebanyakan masih kurang memiliki kesadaran untuk hal ini karena banyak yang mandi di tempat umum, bahkan di sungai di mana orang lain dapat melihat auratnya. Nabi pun pernah bersabda akan adanya adzab kubur bagi mereka yang tidak menutup aurat saat buang air, lalu jika tidak menutupnya ketika mandi?
3. Meyakini Akan Dua Mandi Tak Boleh Disatukan
Kaum muslimin tampaknya pun banyak yang berpikir dan mengira bahwa waktu hari raya sama dengan hari Jumat sehingga ia pun akan mandi junub satu kali saja. Hal ini ia lakukan dengan menggabungkan dua niat, dan ini biasanya adalah mandi junub saat puasa atau bulan Ramadhan. Namun, Nabi sendiri pernah mengatakan bahwa setiap orang akan memperoleh apa yang telah diniatkan dari dirinya.
4. Kepala Ditutupi saat Mandi
Sudah menjadi kebiasaan beberapa orang, saat mandi maka kepalanya akan ditutupi sehingga tidak kena air dan menjadi basah. Ini justru dianggap sebagai kesalahan besar karena dengan begitu air tidak mengenai kepala. Mandi junub adalah kesempatan untuk menyucikan diri, namun ketika bagian kepala dan rambut tidak terkena air, maka tidaklah sempurna bersuci yang demikian.
5. Mandi Sehabis Haid dan Mandi Junub Ditunda sampai Matahari Terbit
Para muslimah yang saat datang bulan atau sehabis bercinta dengan suami menunda mandi junub sampai dengan matahari terbit, hal ini adalah kesalahan besar. Was-was dalam mandi wajib agar tidak sembarangan menunda waktu karena yang seperti ini jatuhnya adalah sebagai sesuatu yang haram.
6. Mempercayai Mandi Junub Bukan Pengganti Wudhu
Dikatakan oleh Aisyah radhiyallahu 'anha bahwa Rasulullah tidak melakukan wudhu sesudah mandi, maka sebenarnya ketika seseorang sudah mandi, itu sama saja dengan sudah berwudhu. Tujuan keduanya adalah sama, yakni menyucikan diri yang biasanya dilakukan sebelum melaksanakan ibadah sholat.
7. Tidak Membersihkan Tubuh secara Merata
Pada orang yang gemuk, mandi junub terkadang tidak dilakukan secara merata karena ada bagian-bagian tubuh yang tidak dapat dijangkau, khususnya ketika lemak pada perut dan dada terlalu banyak. Ketika membilas dengan air, air tidak dapat melewatinya dan tidak sampai untuk membersihkan bagian bawah tubuh. Mandi seperti ini tidaklah sempurna dan menjadi salah satu 7 kesalahan-kesalahan tentang mandi junub.
Sumber :
Category: Informasi
0 Komentar